Rabu, 27 Maret 2013

JOURNEY 1



Assalamu’alaikum Wr.Wb.

Ketika aku berpikir,

Aku sungguh bangga,

Kakekku adalah seorang Nabi,

Bahkan Nabi yang pertama,

Ketika aku berpikir,

Aku kembali bangga,

Kakekku adalah orang yang setia kepada Nabi,

Saat berapa banyak orang yang menghujat Nabi Nuh,

Kakekku malah percaya pada beliau,

Siang-siang dilanjutkan malam hari, Nabi Nuh membuat perahu,

Maka ketika berangkat, Kakekku termasuk di antara orang-orang yang percaya.

Beberapa saat yang lalu,

Sekali lagi Aku berpikir,

Dan aku lagi-lagi bangga,

Kakekku adalah pengikut Muhammad,

Ya.....

Kakekku adalah pengikut Muhammad,

Nabi Besar, Nabi akhir Jaman, Penutup para Nabi,

Nabi Rohmatan lil alamin,

Dari sinilah perjalanan spiritualku kumulai.

Kakekku adalah turunan Nabi,

Kakekku juga turunan orang yang percaya ke Nabi,

Dan kakekku juga adalah pengikut Nabi Besar.

Nabi akhir Jaman, untuk me-Rohmati seluruh alam.

Penutup seluruh Nabi,

Penutup dari 124.000 Nabi,

Penutup dari 313 Nabi pilihan,

Penutup dari 25 Nabi dan Rosul,

Penutup dari 5 Nabi Ulul Azmi,

dan........

Terpilih dari yang terpilih sebagai pemegang amanat.

USWATUN HASANAH.


 Asal-usulku tidak jelas,

Darimanakah aku ??

Siapakah aku ??

Aku bahkan tidak tahu ketika `katanya`, dulu aku pernah berjanji dihadapan Tuhan,

Aku bahkan sudah lupa dan tidak tahu,

ketika aku mengatakan,"Kullu Bala Syahidna".

Aku hanya tahu sejak dari sebuah titik.

Aku lahir dari sebuah titik materi.

yang bertemu dengan titik materi jenis lain.

Materi bertemu materi,

Bersenyawa, menjadi satu,

40 malam pertama kujalani dalam proses awal pembentukan jasmaniku,

40 malam kedua kujalani dalam proses awal bentuk rupa jasmaniku,

40 malam berikutnya siaplah sudah jasmaniku untuk di isi sesuatu yang ghaib,

120 hari, lengkaplah sudah,

Aku bukan hanya materi yang mati,

Aku memiliki sesuatu yang hidup.

Tapi aku tidak tahu, dari manakah yang hidup itu berasal ??

ketika 120 hari kemudian aku sudah mampu menggerakkan jasmaniku,

Aku tidak tahu, siapakah yang menggerakkan jasmaniku.

120 hari kemudian waktuku tiba,

Itulah titik awal kehidupanku di dunia.

Hubunganku pertama dengan ibuku,

Dengan Ibu pertiwi,

Dengan Tanah air jasmaniku,
Tapi dimanakah tanah air hidupku ????
Kelahiranku di abad ke duapuluh-an,

Kurang lebih 14 Abad setelah Nabi besar wafat.

Dibesarkan dikeluarga yang tidak seberapa mengenal agama.

Baikpun itu agama Hindu, Budha, Kristen, maupun Islam.

Hanya waktu berumur 5 tahun, aku pernah bertanya.

Agama itu apa ??

Dan Agamaku apa ??

Dijawab oleh sang Ibu.

ISLAM.

Ya....

Karena Ibu-Bapakku ISLAM,

maka akupun beragama ISLAM.

Kutanya temanku, agamamu apa ??

Dijawab : KRISTEN.

Ya.....

Karena Ibu-Bapak-nya Kristen,

Maka temenku itu juga beragama Kristen.

Kutanya temanku yang lain,

Agamamu apa ???

Dijawab : HINDU

Ya...

Karena Ibu Bapak-nya HINDU,

maka temenku itu HINDU,

Kutanya temenku lagi,

Agamamu apa ??

Dijawab : BUDHA

Ya...

Karena Ibu-Bapaknya BUDHA,

maka temenku BUDHA.

Maka masuklah aku ke dan teman-temanku ke pelajaran,

sesuai dengan agama masing-masing.

Tiap istirahat sekolah, kami semua berkumpul,

Bermain bersama,

Lupalah sudah perbedaan agama yang baru kutanyakan.


2 years later...........

Ketika aku di SD,

seringlah guru agama ISLAM menceritakan tentang kisah para Nabi, para Malaikat.

waktu itu kukenal nama-nama,

Kakek moyangku ADAM,

Nabiku Muhammad,

Malaikat-malaikat 10 nama,

Pimpinannya Jibril,

lainnya, ada Mikail, Isrofil, Izro`il,

Ridwan, Munkar, Nakir,

dlsb.

Dan di SD itulah,

Aku ingat jelas....jelas sekali,

Ketika ibu guru bercerita,

Ketika Adam diciptakan,

maka seluruh malaikat,

termasuk Jibril, Mikail, Isrofil, Izro`il, and so on.

Sujud dan tunduk pada Adam,

Kecuali Iblis !!!!

Aku seneng mendengarkan cerita itu.

Aku seneng,

ternyata aku turunan Adam,

turunan dari manusia,

yang disujudi dan dihormati,

Bahkan Malaikat saja,

Sekaliber Jibril, Mikail, Isrofil, Izro`il tunduk dan sujud pada manusia.

Jelas derajat Adam melebihi mereka semua,

Jelas derajat manusia melebihi mereka semua.

Dan waktu itu, aku marah, dan benci pada Iblis.

Siapa Iblis itu...

Berani-beraninya diperintah Alloh untuk sujud pada Kakek moyangku,

Dia menolak, membantah, dan tidak mau untuk tunduk.

Guruku melanjutkan ceritanya lagi,

"Kemudian Iblis meminta ijin pada Alloh untuk menggoda Adam dan anak turunnya dengan segala macam cara"

"Satu intinya, Iblis menggoda Adam dan anak cucunya,

agar derajat mereka ada dibawah manusia"

"Bahkan agar derajat mereka ada dibawah malaikat"

"Bahkan derajat mereka ada dibawah tumbuh-tumbuhan"

"Bahkan derajat mereka sampai ada dibawah hewan ternak"

"Sampai akhirnya derajat mereka menyamai derajat Iblis sebagai Laknatulloh"

"Tipuan Iblis sangatlah halus........

"Berhati-hatilah........

Bel berdering......

sekolah bubar....

Pikiranku masih melayang-layang.......

"Aku mesti tetep sebagai manusia", gumamku

"Aku benci Iblis"."Malaikat tunduk padaku"........

"Tapi...bagaimana aku bisa mengetahui tipuan Iblis ya...????

pikiranku buyar ketika temenku mengajakku bermain kelereng.....



2 years later..........

Masih di SD.....

Guru agamaku bercerita tentang 25 Nabi dan Rosul.

"Khotamul anbiya` adalah Muhammad"

"Beliaulah Nabi dan Rosul yang terakhir".

"Tidak ada Nabi lagi setelah Dia"

"Dialah Nabi yang diperuntukkan untuk seluruh alam"

"Rohmatan lil alamin"

"Mulai Adam sampai akhir jaman nanti"

maka kemudian guruku menceritakan munculnya nabi-nabi palsu.

tetapi diantara beberapa ceritanya, timbullah kebingungan di dalam diriku.

Hadits Sokheh mengatakan,bahwa Nabi Muhammad pernah mengatakan (katanya guruku),"Di akhir jaman nanti, Nabi Isa akan turun lagi ke dunia dan akan mengatakan pada orang-orang Kristen, bahwa ajaran mereka adalah keliru, dan yang benar adalah agama Islam".

( Hadits Sokheh ).

Dasar pikiranku waktu itu masih SD.

aku bertanya pada diriku sendiri.

Kalau Nabi Isa turun lagi, pastilah beliau di utus oleh Alloh untuk turun lagi.

Karena beliau adalah seorang Nabi dan Rosul (utusan) Alloh.

Lalu, apakah tugas yang dibawa beliau itu tugas lama ataukah tugas baru ??????

Kalau membawa tugas baru, bukankah itu berarti Nabi baru ????

Lha apa artinya Muhammad Khotamul Anbiya`.... ????

Kalau beliau membawa tugas lama, bukankah tugas lama sudah disempurnakan oleh Muhammad sebagai penutup para Nabi dan Rosul?????

Lha kalau tidak membawa tugas, apakah Nabi Isa atas kehendaknya sendiri ke dunia ini ???

he..he..he... mungkin untuk bermain-main bersama aku seperti waktu itu aku bermain???

Kriiiing....

bel berdering sekolah usai....

aku pulang naik becak ke rumah.



Masih di SD.....

Minggu berikutnya di pelajaran agama.....

Aku bertanya pada guruku....

"Ibu guru, saya mau tanya"

"Apakah setelah Nabi Muhammad wafat, Jibril berhenti menyampaikan wahyu ?????"

"Maksud saya, apakah setelah Nabi Muhammad wafat, Jibril nganggur ?????"

Ibu guruku yang bijaksana tersenyum,

manis sekali.

Jawabnya,"tentu tidak anakku",

Alloh terus menerus menyampaikan beritanya melalui Jibril kepada hamba-hamba yang dikehendaki-Nya"

"Kalau kamu terus menerus beribadah pada Alloh,

mungkin saja satu ketika nanti Alloh akan menyampaikan beritanya padamu melalui Jibril"

Aku senang mendengar jawaban itu.....

Ya......

aku ingin mengenal Jibril sang Pemimpin malaikat,

aku ingin mengenal Jibril sang pemberi kabar gembira,

aku ingin bertemu dengan Jibril yang membawakan wahyu,

aku ingin melihat Jibril yang kata guruku sayapnya ada 600,

tingginya ada 12 kali lipat tinggi manusia.

Nabi Muhammad saja bertemu Jibril dalam wujud aslinya hanya 2 kali seumur hidup beliau,

Coba kapan-kapan, seandainya aku bertemu sekali saja,

alangkah berbahagianya.

Lamunanku memudar ketika guru agamaku mulai memanggil muridnya satu persatu ke depan kelas,

untuk di uji masalah hafalan surat Al Kafirun.

hua...ha...ha..ha......

ada temenku yang ndak bisa nyelesaikan hafalan,

karena mbulet di tiga ayat terakhir diulang-ulang ndak tahu kapan berhentinya.

"Wa laa antum ‘aabiduuna maa a’bud"

"Wa laa ana ‘aabidum maa ‘abattum"

"Wa laa antum ‘aabiduuna maa a’bud"

"Wa laa ana ‘aabidum maa ‘abattum"

"Wa laa antum ‘aabiduuna maa a’bud"

…….. hi.hi.. hi……..ndak bisa mungkasi….

bel sekolah berdering ....

kali ini aku tidak langsung pulang,

karena ada pelajaran tambahan Pramuka.......




Masih di SD kelas terakhir.....

Dalam pelajaran agama terakhir........

"Alloh itu Maha Ghaib", kata guruku.

"Ghaib itu adalah sesuatu yang tidak bisa ditangkap oleh panca indra"

"Contoh hal-hal yang ghaib adalah mimpi"

"Semua manusia pastilah pernah bermimpi"

"Pada saat kita bermimpi, seringkali kita menganggap apa yang kita alami adalah nyata....senyata-nyatanya".
"Di dalam mimpi kita dapat melihat warna-warna....

"Di dalam mimpi kita bisa merasakan sedih dan gembira......

"Di dalam mimpi kita bisa merasakan penderitaan dan kesakitan.....

"Di dalam mimpi kita bisa menyaksikan keajaiban-keajaiban,,,,,,kemukjizat-an....

"Selama kita masih di dalam mimpi....selama itu pula kita menganggap apa yang kita alami itu adalah nyata dan benar terjadi"

"Tapi....apa yang terjadi kemudian, kalau ibu kalian membangunkan kalian dari tidur ??"

"Maka mimpi-mimpi itupun akan buyar, hilang tak berbekas, karena mimpi adalah fatamorgana, bayangan saja"

"Dan tahulah kita bahwa semua yang kita lihat, kita rasakan, kita alami di waktu mimpi tadi sebenarnya adalah tidak ada,

hanyalah fatamorgana, hanyalah bayangan saja".

"Bila ada teman kalian yang sedang tidur nyenyak, jangan dipaksa untuk bangun, .....

Biarlah ia menikmati mimpi-mimpinya".

"Yakinlah, kalau ia sudah bangun, tak ada yang perlu diceritakan dan diberikan penjelasan, ia-pun akan menyadari kalau itu hanyalah mimpi"

"Di dalam mimpi itulah, semua hal bisa dilakukan oleh Iblis untuk mempengaruhi manusia........

"Kecuali satu hal.....Iblis tidak bisa menyaru menjadi Nabi Muhammad ......itulah janji Alloh yang disampaikan sendiri oleh Nabi Muhammad"

"Sebab itu anak-anak, sebelum tidur berdo`alah..........

Bacalah Audzubillahiminasyaithonirrojim 3x, s.fatihah 1x, surat Ikhlas 1x, surat Falaq 1x, surat Nas 1x, dan ucapkanlah do`a...Laa haula wala quwata ila billahil aliyil adzim."

"Insya alloh, Alloh akan menolong kita dari tipuan Iblis dan pasukannya".

Aku bertanya pada ibu guruku....

"Ibu, aku ndak sanggup menghafal sebanyak itu,

mana sempat membacanya..............."

Ibu guruku tersenyum manis sekali,

Dengan penuh kebijaksanaan, beliau berkata,

"Baca saja sebelum tidur atau saat bermimpi,

Yaa....Haqqu Yaa....Mubbin, mohonlah pada Alloh untuk menunjukkan kebenarannya"

Aku kegirangan mendapatkan do`a itu,

"Terima kasih ibu guru", gumamku dalam hati.

Rasakan engkau Iblis, Jin dan saudara-saudaranya,

Engkau tidak akan mampu menipuku lagi," gumamku.

Hujan turun perlahan.......

Makin lama makin deras mengguyur jendela dan genting sekolahku....

Seperti biasanya, tiap hujan tiba, kamipun lepas sepatu dan berlarian kecil diantara hujan untuk pulang kerumah masing-masing,.......




Setelah SD, tentu saja aku masuk SMP,.....

he..he..he..kepinginku sih sebenarnya langsung ke SMA, biar keren.

Mulai SD, hidupku banyak kuhabiskan membaca buku-buku.

Tapi jangan salah sangka,

Bukan buku-buku pelajaran atau buku ilmu pengetahuan,

Tapi.......

Buku-buku Komik-lah sasaranku.

mulai dari, Panji tengkorak, si Buta dari gua hantu karangannya ganes th, Palagan, si Nogososro karangannya Teguh santoso, atau si Mata dewa karangannya Henky, Mandala SIluman dari sungai Ular karya MAN, bahkan serial Pondok Setan karangannya Jan Mintaraga pun tak ketinggalan turut kuhabiskan.

SMP mulai keranjingan Kho ping hoo.

Belum banyak yang punya Superman, Batman, tapi ada komik superhero Indonesia seperti Darna, Godam, Gundala si Putra petir, Kapten Indonesia, dll.

Satu yang membuatku senang, sikap kepahlawanan mereka dan......

KESAKTIAN MEREKA.

Maka mulailah timbul di angan-angan, menjadi orang yang sakti...tak terkalahkan,

menguasai segala macam jurus silat seperti Bu kek siansu,

dan menjadi seorang yang bijaksana dan sakti seperti Bu pun su.

Dan mampu mengalahkan Raja Jin dan segala macam pasukannya dengan ilmu "Mengobak Kubangan Naga" seperti di "Pondok Setan" karangannya Jan Mintaraga.

Atau memiliki pukulan "Brojo musti" dan "Gelap ngampar" yang sanggup untuk menghancurkan gunung di komik Teguh S.

Atau bisa menyerap ilmu lawan yang sudah terkalahkan dengan ilmunya Sere khan yang mirip film Highlander.

Atau bisa terbang seperti Godam dan kebal peluru, dan bisa mengeluarkan petir seperti Gundala putra petir, atau berubah menjadi kuat seperti Maza, Hulk, Hercules, dll,dll,dll.

Atau memiliki ilmu Pancassona yang mati bisa hidup lagi asal menyentuh tanah, dlsb.

Atau seperti di wayang si antarejo yang bisa menyusup masuk tanah, seperti ninja-ninja di Jepang.

Atau menguasai jurus "18 pukulan naga"-nya Kho ping Hoo dengan senjata tongkat "penggebuk anjing"-nya milik Kaipang.

Atau menguasai jurus hebat tak tersentuh "ilmu Langkah bidadari".

Atau jurus Pedang tanpa bayangan,"Pedang enam Nadi milik Shaolin".

Segala impian muluk-mulukpun kutanamkan dalam akal pikirku.

Sedikit sekali komik waktu itu yang mengenalkan agama Islam.

Hanya satu yang sampai sekarangpun kuacungi jempol,

Bung Djair pengarang tokoh "Jaka Sembung", dengan ilmunya "Wahyu Taqwa", yang tak terkalahkan.

Sampai-sampai dia menjadi Wali kesepuluh karya Djair.

Kegigihannya dalam membela Nusa dan bangsa, kegigihannya melawan Kumpeni belanda, dan ketaatannya dalam menjalankan agama Islam.

Maka mulailah aku mengenal cerita-cerita tentang kesaktian dari para Wali songo yang ada di tanah jawa ini

.

Sunan Gunung Jati dengan gunting jarinya, Sunan giri dengan telunjuknya, Sunan Kali jogo dengan Sabdonya, Sunan Kudus dengan do`anya, Sunan Ampel dengan ketajaman mata batinnya, Sunan Drajat dengan ilmu silatnya, Syeh maulana malik Ibrahim dengan ilmu jalan di atas airnya, Sunan Bonang dengan tongkatnya, dll.

Mulailah petualanganku di dalam mencari kesaktian kumulai.





BERGURU ILMU FISIK

Kumulai perjalananku dengan niatan mencari kesaktian, kehebatan, kedigjayaan.

Aku mengikuti ilmu beladiri yang berasal dari Jepang di SMP-ku.

Ban (sabuk) putih mulai sebagai awal dalam belajar,

Wuih....sungguh bangganya, pakai pakaian beladiri putih-putih,

Kulihat kakak-kakak tingkatku,

Sabuk kuning, sabuk hijau, sabuk coklat, sabuk hitam, dan satu, dan dua, dan tiga, dan.....lain sebagainya...ha...ha...ha...

Latihan demi latihan kujalani,

Saat fight pertama kulihat,

Aku ketakutan melihat orang berkelahi,

Aku berpikir lagi,

"Wah kalau belum apa-apa aku terkena pukulan atau tendangan,

Ya...bisa bengep semua nih".

Beberapa lama kemudian,

Dengan kecapaian dan kelelahan yang kurasa cukup,

aku keluar dari perguruan silat ini.

"Khok belum sakti ya......"

"Khok ndak kayak di cerita-cerita yang pernah kubaca ??"

"Kapan aku bisa menjadi sangat sakti dengan ilmu yang bermacam-macam dan aneh-aneh ???"

Perjalananku kulanjutkan,

Aku memasuki Perguruan silat lagi yang berlambang Bunga Teratai

Agak lama aku di sini, karena ada kecocokan dengan angan-anganku.

Ada tata geraknya, ada pernafasannya (tenaga dalem), ada kerohaniannya.

Sikap satria dan pukulan pendeta,

Daun melayang,

Jurus meliwis,

Jurus minang, tari lilin.

Lorong maut saat ujian,

Bandringan, dll

Mulailah di sini kukenal ilmu yang aneh-aneh.....

Tapi...masih sekedar ceritanya, dan katanya......

Ada ilmu cecak yang bisa merayap di tembok,

Ada ilmu meringankan tubuh yang bisa berjalan di atas air,

Ada ilmu Gwakang, Sinkang, Illwekang, dll.

Ada ilmu 72 macam senjata, termasuk senjata rahasia.

Ada jurus-jurus Naga, pendeta, dlsb.

Pak "D" sebagai guru besarnya, adalah orang sakti. (katanya)

Katanya dulu,

Saat ada pibu (pertarungan para pendekar tionghoa) di Batavia,

di antara ada beliau yang kemudian akhirnya diambil murid oleh salah seorang guru Shaolin,

dan pada saat shaolin mengalami kehancuran akibat fitnah pemerintahannya waktu itu,

Pak "D" pulang kembali ke tanah air dengan membawa ilmu dan jurus yang banyak.

Legendanya dulu di kota "S", kalau beliau sudah memutar toya,

Jangankan serangan musuh,

Siraman air dari PMK-pun tak akan bisa menembus putaran toyanya.

Satu gerakan di silat ini, sangatlah berbahaya dan merupakan larangan keras untuk di pakai sembarangan.

Seringlah dalam latihan, yang tangan patah, kaki patah, tubuh tertusuk, dlsb (katanya..he..he..he..)

Atau apa yang dilakukan beliau,

Ketika tirakat 40 hari 40 malam di dalam air,

Bernafas hanya memakai jerami yang disambungkan ke udara.

Setelah 40 hari selesai,

Beliau bisa berjalan di atas air.

Tanpa peluru, kancing bajupun dapat dilepaskan secepat peluru dan dapat menembus tembok.

Sayangnya kemudian, karena sesuatu hal,

dengan kematian Guru Besar, pecahlah Perguruan ini menjadi beberapa golongan.

Kesempatanku berguru pada orang yang sakti musnah.

Tidak ada lagi murid-murid beliau yang menguasai ilmu dari Perguruan ini, meski hanya seperempat ilmu beliau.

Perguruan Silat ini kutinggalkan, aku meneruskan perjalanan mencari kesaktian.



Tak kusadari, sebagaimana di cerita-cerita komik,

Beladiri terdidik untuk membalas dendam,

terlingkupi dengan permusuhan-permusuhan,

setiap saat mestilah waspada,

kalau tidak mau nyawa melayang.................

Aku mulai berpikir," Sholat tidak pernah, pengetahuan agama tidak bertambah, membaca Alif, ba ta, saja tidak bisa",

Akankah hidupku bergelimang dengan hal-hal seperti itu ???

Bukankah banyak orang bisa hidup tentram, damai, tanpa adanya satu perkelahian-pun.????

Ke arah manakah sebenarnya yang kuinginkan,????

Tapi pertanyaan-pertanyaan itu segera kusingkirkan untuk meneruskan perjalananku mencari kesaktian.

Demi menjadi orang hebat yang tak terkalahkan.




Berguru ILMU FISIK 2

Setelah menempuh perjalanan beberapa lama,

Aku terdampar di sebuah perguruan silat bergambar burung Putih,

Perguruan silat dengan lambang burung terbang,

Pakaian putih ada warna merahnya sedikit dan celana hitam.

Tata gerak tidak terlalu bervariasi,

hanya penekanan pernafasan yang bermacam-macam.

Dan kerohanian yang (katanya) hebat dan menyenangkan.

Di sini kembali kudengar ilmu aneh-aneh.

Ada ilmu getaran untuk mengatur hujan atau tidak,

Ada ilmu pernafasan untuk mematahkan beton, besi, balok es,dll.

Ada ilmu senjata, dll.

Latihan hari-demi hari kujalani,

samapi ujian tingkat awal kulalui,

untuk mematahkan balok es dan beton.

Belum ujian, aku omong-omongan dengan seorang SATPAM.

Dan dengan gayanya si SATPAM minta beton balokan untuk ujian,

Dengan gaya yang asal-asalan, beton dipukul dan.....

Hancur.......

Aku berpikir....

Buat apa aku belajar lama-lama di sini,

Kalau kenyataanya,

seorang satpam-pun bisa melakukannya,

Kutinggalkan Perguruan Silat ini.

Aku berjalan lagi mencari ilmu lain.

Pertemuan-ku dengan seorang tentara di sebuah rumah,

Menyebabkan aku berguru kepadanya.

Bukan lagi ilmu silat gerak, tata gerak atau jurus,

melainkan murni tenaga dalam.

Aku meyakini kebenarannya.

Bagaimana tidak, aku merasakannya sendiri,

Ketika si tentara menyediakan dirinya untuk kupukul,

Maka dengan jurus yang sudah pernah kuperoleh dari beberapa perguruan silat,

Dan sekaligus dengan tenaga dalamnya,

Kuluncurkan pukulanku menuju arah titik lemah di kepalanya.

Si tentara dengan tenang, hanya memperlihatkan telapak tangannya ke depanku,

Tiba-tiba,

Seakan ada arus listrik masuk menyelusup, menyerang,

Berjalan cepat melalui kedua pukulanku,

Bergerak melalui kedua lengan, dan naik sampai ke kepala,

dan baru berhenti di kepalaku setelah tiba-tiba kepalaku terasa berat.

Aku bergulingan ke kiri dan kekanan,

sementara si tentara hanya sedikit menggerakkan tangannya,

kekiri dan kekanan.

Aku memperdalam ilmu ini.

Termasuk ketika dilatih disebuah kedung rawa berair yang ada ular besarnya..

Wuiih….

Coba kalau diberitahu sebelum berlatih,

Tentu aku akan memilih ndak ikut..sebab aku juga termasuk takut ular…

Tapi pemberitahuan adanya ular besar itu baru setelah latihan di situ selesai..

He..he..he..

Sampai satu ketika ada ujian di adu dengan 4 orang di Pulau Madura,

Pulang dari sana, salah seorang dari murid si tentara mengalami sakit.

Tanya sana-tanya sini, katanya,

katanya si murid itu terkena ilmu batin dari pulau itu.

Pikiranku jalan lagi,

Buat apa aku belajar ilmu ini sekarang ???

kalau dengan ilmu batin saja kalah.

Berarti ilmu batin lebih tinggi tingkatannnya dari pada ilmu yang kupelajari waktu itu.

si tentara kutinggalkan, aku berjalan lagi mencari ilmu yang lebih tinggi.

Demi kesaktian, dan demi menjadi orang terhebat.

Sekedar menjalankan syariat agama,

kujaga selama bertahun-tahun sholat maghrib.

ya...sholat maghrib saja, tidak lebih..

bahkan kadang kurang.



BERGURU ILMU DALAM

Selama menjadi murid si tentara,

Aku mengenal satu sosok lain,

Orang dari desa,

Yang menurut ceritanya,

Dia pernah belajar ilmu asli Shaolin,

Sudah sampai dilatihan yang nggoreng pasir panas dengan tangan,

Sudah sampai latihan yang melemparkan biji kacang hijau dan mampu menembus tembok.

Aku belajar ke orang itu dan diberi pelajaran yoga,

Pernafasan "Bulan Bintang", katanya (bukan PBB, Partai...he..he..he),

dan beberapa pernafasan-pernafasan jenis lain.

Orang ini juga tak kalah hebatnya,

Keris beracun diletakkan di lidahnya,

Atau dia minum sebanyak apapun, tak akan muntah atau mual,

Sebab bersamaan dia minum, dari ujung jari tangannya minuman tersebut mengalir keluar lagi..

Wah huebat tenan pokoknya………

Berbareng dengan itu, tak terasa sudah, aku memasuki jenjang SMA,

Seorang temanku, berguru ke perguruan silat "BS",

sebuah perguruan silat Islam,

yang mewajibkan berwudhu dan mendengarkan ceramah,

sebelum berlatih silat.

Seorang temanku yang lain belajar ke silat "Td",

dan seorang lagi ke perguruan silat "SLB",

cerita punya cerita,

katanya punya katanya,

sampailah aku mendengarkan cerita mereka,

ketika seorang dari mereka berjalan menuju rumah untuk pulang,

dikagetkan oleh seekor anjing yang menggonggong,

Tanpa pikir panjang,

dari kejauhan jarak 10 m,

Tangan digerakkan dan juruspun keluar,

si anjing menggelepar-gelepar......mati.

Urat lehernya putus.

Sungguh ilmu yang hebat.

Pikiranku tiba-tiba bertanya-tanya..........

Hebat ?????

Apakah itu bukannya sadis dan kejam.......???

Binatang yang hanya menggonggong mengagetkan sampai di bunuh sedemikian kejam.

Untuk itukah aku belajar semua ini ?????

Menjadi orang kejam yang sewaktu- waktu tersinggung ketika diganggu,

baikpun oleh binatang maupun oleh orang lain ??????

Hatiku bergidik ngeri.....

Setelah sekian lama mengarungi perguruan demi perguruan,

untuk menjadi sakti dan menjadi yang terhebat,

ternyata,

keberanian sejati belum pernah kudapatkan.....

ketentraman hati belum pernah kualami,

kegelisahan disetiap saat.

Untuk inikah semua keajaiban-keajaiban ????

Untuk inikah semua kehebatan-kehebatan ???

Aku mulai berpikir beberapa kali lipat,

Mulailah perhatianku kularikan ke agama yang sejak berumur lima tahun yang lalu baru kukenal namanya.

Aku mulai mencari guru untuk membaca alif, ba,ta`




Bagian terakhir di awal proses,

Aku berguru ke guru SD,

teman ibuku,

untuk belajar ngaji Alif, ba, ta,

dan mulai mengawali lagi untuk menambah ibadahku,

yang semula hanya sholat maghrib,

kutambah dengan isya`,

kemudian kutambah dengan dhuhur dan asar

Dan masih sering bolong yang subuh-nya.

Aku masih ingat waktu itu ketika aku berada di SMA,

Sebagian teman-temanku rajin belajar di sekolah,

Sebagian teman-temanku rajin aktif di OSIS,

Sebagian lagi aktif di Pecinta alam,

Sebagian lagi aktif di Musik, Band-band-an.

Sebagian lagi........

aktif pacaran dan bermesraan...(he..he..he..)

Satu ketika,

datanglah masanya,

ketika seseorang berkata kepadaku,

"Ndak apa-apa, sekarang menjadi PECINTA ALAM"

"Kapan-kapan menjadi PECINTA PENCIPTA ALAM"

Aku terbengong-bengong takjub mendengarnya,

Sungguh suatu ungkapan yang indah ditelingaku.

Kuulangi lagi di dalam hatiku berulang-ulang,

"...........................sekarang menjadi PECINTA ALAM"

"Kapan-kapan menjadi PECINTA PENCIPTA ALAM"

Sungguh ungkapan yang indah.

Aku tergelitik untuk berpikir.

Ya...

Aku tahu nama pencipta alam adalah Alloh.

Tapi siapakah sebenarnya Alloh itu,

nuruti katanya, sudah banyak kudapat keterangan-keterangan,

tapi siapakah sebenarnya Tuhanku yang bernama Alloh itu,

Perhatian kini kualihkan,

tujuan kugeser,

Pandangan kuubah,

Aku harus mendalami ajaran agamaku,

Bukan hanya katanya saja,

katanya bapak guru,

katanya guru ngaji,

katanya ulama,

katanya kyai,

semuanya masih katanya,.......

perjalanan kumulai lagi.

Selesai bagian pertama.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar