Assalamu’alaikum Wr.Wb.
Ketika aku berpikir,
Aku sungguh bangga,
Kakekku adalah seorang Nabi,
Bahkan Nabi yang pertama,
Ketika aku berpikir,
Aku kembali bangga,
Kakekku adalah orang yang setia
kepada Nabi,
Saat berapa banyak orang yang
menghujat Nabi Nuh,
Kakekku malah percaya pada beliau,
Siang-siang dilanjutkan malam hari,
Nabi Nuh membuat perahu,
Maka ketika berangkat, Kakekku
termasuk di antara orang-orang yang percaya.
Beberapa saat yang lalu,
Sekali lagi Aku berpikir,
Dan aku lagi-lagi bangga,
Kakekku adalah pengikut Muhammad,
Ya.....
Kakekku adalah pengikut Muhammad,
Nabi Besar, Nabi akhir Jaman,
Penutup para Nabi,
Nabi Rohmatan lil alamin,
Dari sinilah perjalanan spiritualku
kumulai.
Kakekku adalah turunan Nabi,
Kakekku juga turunan orang yang
percaya ke Nabi,
Dan kakekku juga adalah pengikut
Nabi Besar.
Nabi akhir Jaman, untuk me-Rohmati
seluruh alam.
Penutup seluruh Nabi,
Penutup dari 124.000 Nabi,
Penutup dari 313 Nabi pilihan,
Penutup dari 25 Nabi dan Rosul,
Penutup dari 5 Nabi Ulul Azmi,
dan........
Terpilih dari yang terpilih sebagai
pemegang amanat.
USWATUN HASANAH.
Asal-usulku tidak jelas,
Darimanakah aku ??
Siapakah aku ??
Aku bahkan tidak tahu ketika `katanya`, dulu aku
pernah berjanji dihadapan Tuhan,
Aku bahkan sudah lupa dan tidak tahu,
ketika aku mengatakan,"Kullu Bala
Syahidna".
Aku hanya tahu sejak dari sebuah titik.
Aku lahir dari sebuah titik materi.
yang bertemu dengan titik materi jenis lain.
Materi bertemu materi,
Bersenyawa, menjadi satu,
40 malam pertama kujalani dalam proses awal
pembentukan jasmaniku,
40 malam kedua kujalani dalam proses awal bentuk
rupa jasmaniku,
40 malam berikutnya siaplah sudah jasmaniku untuk di
isi sesuatu yang ghaib,
120 hari, lengkaplah sudah,
Aku bukan hanya materi yang mati,
Aku memiliki sesuatu yang hidup.
Tapi aku tidak tahu, dari manakah yang hidup itu
berasal ??
ketika 120 hari kemudian aku sudah mampu
menggerakkan jasmaniku,
Aku tidak tahu, siapakah yang menggerakkan
jasmaniku.
120 hari kemudian waktuku tiba,
Itulah titik awal kehidupanku di dunia.
Hubunganku pertama dengan ibuku,
Dengan Ibu pertiwi,
Dengan Tanah air jasmaniku,
Tapi dimanakah tanah air hidupku ????
Kelahiranku di abad ke duapuluh-an,
Kurang lebih 14 Abad setelah Nabi besar wafat.
Dibesarkan dikeluarga yang tidak seberapa mengenal
agama.
Baikpun itu agama Hindu, Budha, Kristen, maupun
Islam.
Hanya waktu berumur 5 tahun, aku pernah bertanya.
Agama itu apa ??
Dan Agamaku apa ??
Dijawab oleh sang Ibu.
ISLAM.
Ya....
Karena Ibu-Bapakku ISLAM,
maka akupun beragama ISLAM.
Kutanya temanku, agamamu apa ??
Dijawab : KRISTEN.
Ya.....
Karena Ibu-Bapak-nya Kristen,
Maka temenku itu juga beragama Kristen.
Kutanya temanku yang lain,
Agamamu apa ???
Dijawab : HINDU
Ya...
Karena Ibu Bapak-nya HINDU,
maka temenku itu HINDU,
Kutanya temenku lagi,
Agamamu apa ??
Dijawab : BUDHA
Ya...
Karena Ibu-Bapaknya BUDHA,
maka temenku BUDHA.
Maka masuklah aku ke dan teman-temanku ke pelajaran,
sesuai dengan agama masing-masing.
Tiap istirahat sekolah, kami semua berkumpul,
Bermain bersama,
Lupalah sudah perbedaan agama yang baru kutanyakan.
2 years later...........
Ketika aku di SD,
seringlah guru agama ISLAM menceritakan tentang
kisah para Nabi, para Malaikat.
waktu itu kukenal nama-nama,
Kakek moyangku ADAM,
Nabiku Muhammad,
Malaikat-malaikat 10 nama,
Pimpinannya Jibril,
lainnya, ada Mikail, Isrofil, Izro`il,
Ridwan, Munkar, Nakir,
dlsb.
Dan di SD itulah,
Aku ingat jelas....jelas sekali,
Ketika ibu guru bercerita,
Ketika Adam diciptakan,
maka seluruh malaikat,
termasuk Jibril, Mikail, Isrofil, Izro`il, and so
on.
Sujud dan tunduk pada Adam,
Kecuali Iblis !!!!
Aku seneng mendengarkan cerita itu.
Aku seneng,
ternyata aku turunan Adam,
turunan dari manusia,
yang disujudi dan dihormati,
Bahkan Malaikat saja,
Sekaliber Jibril, Mikail, Isrofil, Izro`il tunduk
dan sujud pada manusia.
Jelas derajat Adam melebihi mereka semua,
Jelas derajat manusia melebihi mereka semua.
Dan waktu itu, aku marah, dan benci pada Iblis.
Siapa Iblis itu...
Berani-beraninya diperintah Alloh untuk sujud pada
Kakek moyangku,
Dia menolak, membantah, dan tidak mau untuk tunduk.
Guruku melanjutkan ceritanya lagi,
"Kemudian Iblis meminta ijin pada Alloh untuk
menggoda Adam dan anak turunnya dengan segala macam cara"
"Satu intinya, Iblis menggoda Adam dan anak
cucunya,
agar derajat mereka ada dibawah manusia"
"Bahkan agar derajat mereka ada dibawah
malaikat"
"Bahkan derajat mereka ada dibawah
tumbuh-tumbuhan"
"Bahkan derajat mereka sampai ada dibawah hewan
ternak"
"Sampai akhirnya derajat mereka menyamai
derajat Iblis sebagai Laknatulloh"
"Tipuan Iblis sangatlah halus........
"Berhati-hatilah........
Bel berdering......
sekolah bubar....
Pikiranku masih melayang-layang.......
"Aku mesti tetep sebagai manusia", gumamku
"Aku benci Iblis"."Malaikat tunduk
padaku"........
"Tapi...bagaimana aku bisa mengetahui tipuan
Iblis ya...????
pikiranku buyar ketika temenku mengajakku bermain
kelereng.....
2 years later..........
Masih di SD.....
Guru agamaku bercerita tentang 25 Nabi dan Rosul.
"Khotamul anbiya` adalah Muhammad"
"Beliaulah Nabi dan Rosul yang terakhir".
"Tidak ada Nabi lagi setelah Dia"
"Dialah Nabi yang diperuntukkan untuk seluruh
alam"
"Rohmatan lil alamin"
"Mulai Adam sampai akhir jaman nanti"
maka kemudian guruku menceritakan munculnya
nabi-nabi palsu.
tetapi diantara beberapa ceritanya, timbullah
kebingungan di dalam diriku.
Hadits Sokheh mengatakan,bahwa Nabi Muhammad pernah
mengatakan (katanya guruku),"Di akhir jaman nanti, Nabi Isa akan turun
lagi ke dunia dan akan mengatakan pada orang-orang Kristen, bahwa ajaran mereka
adalah keliru, dan yang benar adalah agama Islam".
( Hadits Sokheh ).
Dasar pikiranku waktu itu masih SD.
aku bertanya pada diriku sendiri.
Kalau Nabi Isa turun lagi, pastilah beliau di utus
oleh Alloh untuk turun lagi.
Karena beliau adalah seorang Nabi dan Rosul (utusan)
Alloh.
Lalu, apakah tugas yang dibawa beliau itu tugas lama
ataukah tugas baru ??????
Kalau membawa tugas baru, bukankah itu berarti Nabi
baru ????
Lha apa artinya Muhammad Khotamul Anbiya`.... ????
Kalau beliau membawa tugas lama, bukankah tugas lama
sudah disempurnakan oleh Muhammad sebagai penutup para Nabi dan Rosul?????
Lha kalau tidak membawa tugas, apakah Nabi Isa atas
kehendaknya sendiri ke dunia ini ???
he..he..he... mungkin untuk bermain-main bersama aku
seperti waktu itu aku bermain???
Kriiiing....
bel berdering sekolah usai....
aku pulang naik becak ke rumah.
Masih di SD.....
Minggu berikutnya di pelajaran agama.....
Aku bertanya pada guruku....
"Ibu guru, saya mau tanya"
"Apakah setelah Nabi Muhammad wafat, Jibril
berhenti menyampaikan wahyu ?????"
"Maksud saya, apakah setelah Nabi Muhammad
wafat, Jibril nganggur ?????"
Ibu guruku yang bijaksana tersenyum,
manis sekali.
Jawabnya,"tentu tidak anakku",
Alloh terus menerus menyampaikan beritanya melalui
Jibril kepada hamba-hamba yang dikehendaki-Nya"
"Kalau kamu terus menerus beribadah pada Alloh,
mungkin saja satu ketika nanti Alloh akan
menyampaikan beritanya padamu melalui Jibril"
Aku senang mendengar jawaban itu.....
Ya......
aku ingin mengenal Jibril sang Pemimpin malaikat,
aku ingin mengenal Jibril sang pemberi kabar
gembira,
aku ingin bertemu dengan Jibril yang membawakan
wahyu,
aku ingin melihat Jibril yang kata guruku sayapnya
ada 600,
tingginya ada 12 kali lipat tinggi manusia.
Nabi Muhammad saja bertemu Jibril dalam wujud
aslinya hanya 2 kali seumur hidup beliau,
Coba kapan-kapan, seandainya aku bertemu sekali
saja,
alangkah berbahagianya.
Lamunanku memudar ketika guru agamaku mulai
memanggil muridnya satu persatu ke depan kelas,
untuk di uji masalah hafalan surat Al Kafirun.
hua...ha...ha..ha......
ada temenku yang ndak bisa nyelesaikan hafalan,
karena mbulet di tiga ayat terakhir diulang-ulang
ndak tahu kapan berhentinya.
"Wa laa antum ‘aabiduuna maa a’bud"
"Wa laa ana ‘aabidum maa ‘abattum"
"Wa laa antum ‘aabiduuna maa a’bud"
"Wa laa ana ‘aabidum maa ‘abattum"
"Wa laa antum ‘aabiduuna maa a’bud"
…….. hi.hi.. hi……..ndak bisa mungkasi….
bel sekolah berdering ....
kali ini aku tidak langsung pulang,
karena ada pelajaran tambahan Pramuka.......
Masih di SD kelas terakhir.....
Dalam pelajaran agama terakhir........
"Alloh itu Maha Ghaib", kata guruku.
"Ghaib itu adalah sesuatu yang tidak bisa
ditangkap oleh panca indra"
"Contoh hal-hal yang ghaib adalah mimpi"
"Semua manusia pastilah pernah bermimpi"
"Pada saat kita bermimpi, seringkali kita
menganggap apa yang kita alami adalah nyata....senyata-nyatanya".
"Di dalam mimpi kita dapat melihat
warna-warna....
"Di dalam mimpi kita bisa merasakan sedih dan
gembira......
"Di dalam mimpi kita bisa merasakan penderitaan
dan kesakitan.....
"Di dalam mimpi kita bisa menyaksikan
keajaiban-keajaiban,,,,,,kemukjizat-an....
"Selama kita masih di dalam mimpi....selama itu
pula kita menganggap apa yang kita alami itu adalah nyata dan benar
terjadi"
"Tapi....apa yang terjadi kemudian, kalau ibu
kalian membangunkan kalian dari tidur ??"
"Maka mimpi-mimpi itupun akan buyar, hilang tak
berbekas, karena mimpi adalah fatamorgana, bayangan saja"
"Dan tahulah kita bahwa semua yang kita lihat,
kita rasakan, kita alami di waktu mimpi tadi sebenarnya adalah tidak ada,
hanyalah fatamorgana, hanyalah bayangan saja".
"Bila ada teman kalian yang sedang tidur
nyenyak, jangan dipaksa untuk bangun, .....
Biarlah ia menikmati mimpi-mimpinya".
"Yakinlah, kalau ia sudah bangun, tak ada yang
perlu diceritakan dan diberikan penjelasan, ia-pun akan menyadari kalau itu
hanyalah mimpi"
"Di dalam mimpi itulah, semua hal bisa
dilakukan oleh Iblis untuk mempengaruhi manusia........
"Kecuali satu hal.....Iblis tidak bisa menyaru
menjadi Nabi Muhammad ......itulah janji Alloh yang disampaikan sendiri oleh
Nabi Muhammad"
"Sebab itu anak-anak, sebelum tidur
berdo`alah..........
Bacalah Audzubillahiminasyaithonirrojim 3x,
s.fatihah 1x, surat Ikhlas 1x, surat Falaq 1x, surat Nas 1x, dan ucapkanlah
do`a...Laa haula wala quwata ila billahil aliyil adzim."
"Insya alloh, Alloh akan menolong kita dari
tipuan Iblis dan pasukannya".
Aku bertanya pada ibu guruku....
"Ibu, aku ndak sanggup menghafal sebanyak itu,
mana sempat membacanya..............."
Ibu guruku tersenyum manis sekali,
Dengan penuh kebijaksanaan, beliau berkata,
"Baca saja sebelum tidur atau saat bermimpi,
Yaa....Haqqu Yaa....Mubbin, mohonlah pada Alloh
untuk menunjukkan kebenarannya"
Aku kegirangan mendapatkan do`a itu,
"Terima kasih ibu guru", gumamku dalam
hati.
Rasakan engkau Iblis, Jin dan saudara-saudaranya,
Engkau tidak akan mampu menipuku lagi,"
gumamku.
Hujan turun perlahan.......
Makin lama makin deras mengguyur jendela dan genting
sekolahku....
Seperti biasanya, tiap hujan tiba, kamipun lepas
sepatu dan berlarian kecil diantara hujan untuk pulang kerumah
masing-masing,.......
Setelah SD, tentu saja aku masuk SMP,.....
he..he..he..kepinginku sih sebenarnya langsung ke
SMA, biar keren.
Mulai SD, hidupku banyak kuhabiskan membaca
buku-buku.
Tapi jangan salah sangka,
Bukan buku-buku pelajaran atau buku ilmu
pengetahuan,
Tapi.......
Buku-buku Komik-lah sasaranku.
mulai dari, Panji tengkorak, si Buta dari gua hantu
karangannya ganes th, Palagan, si Nogososro karangannya Teguh santoso, atau si
Mata dewa karangannya Henky, Mandala SIluman dari sungai Ular karya MAN, bahkan
serial Pondok Setan karangannya Jan Mintaraga pun tak ketinggalan turut
kuhabiskan.
SMP mulai keranjingan Kho ping hoo.
Belum banyak yang punya Superman, Batman, tapi ada komik
superhero Indonesia seperti Darna, Godam, Gundala si Putra petir, Kapten
Indonesia, dll.
Satu yang membuatku senang, sikap kepahlawanan
mereka dan......
KESAKTIAN MEREKA.
Maka mulailah timbul di angan-angan, menjadi orang
yang sakti...tak terkalahkan,
menguasai segala macam jurus silat seperti Bu kek
siansu,
dan menjadi seorang yang bijaksana dan sakti seperti
Bu pun su.
Dan mampu mengalahkan Raja Jin dan segala macam
pasukannya dengan ilmu "Mengobak Kubangan Naga" seperti di
"Pondok Setan" karangannya Jan Mintaraga.
Atau memiliki pukulan "Brojo musti" dan
"Gelap ngampar" yang sanggup untuk menghancurkan gunung di komik
Teguh S.
Atau bisa menyerap ilmu lawan yang sudah terkalahkan
dengan ilmunya Sere khan yang mirip film Highlander.
Atau bisa terbang seperti Godam dan kebal peluru,
dan bisa mengeluarkan petir seperti Gundala putra petir, atau berubah menjadi
kuat seperti Maza, Hulk, Hercules, dll,dll,dll.
Atau memiliki ilmu Pancassona yang mati bisa hidup
lagi asal menyentuh tanah, dlsb.
Atau seperti di wayang si antarejo yang bisa
menyusup masuk tanah, seperti ninja-ninja di Jepang.
Atau menguasai jurus "18 pukulan naga"-nya
Kho ping Hoo dengan senjata tongkat "penggebuk anjing"-nya milik
Kaipang.
Atau menguasai jurus hebat tak tersentuh "ilmu
Langkah bidadari".
Atau jurus Pedang tanpa bayangan,"Pedang enam
Nadi milik Shaolin".
Segala impian muluk-mulukpun kutanamkan dalam akal
pikirku.
Sedikit sekali komik waktu itu yang mengenalkan
agama Islam.
Hanya satu yang sampai sekarangpun kuacungi jempol,
Bung Djair pengarang tokoh "Jaka Sembung",
dengan ilmunya "Wahyu Taqwa", yang tak terkalahkan.
Sampai-sampai dia menjadi Wali kesepuluh karya
Djair.
Kegigihannya dalam membela Nusa dan bangsa,
kegigihannya melawan Kumpeni belanda, dan ketaatannya dalam menjalankan agama
Islam.
Maka mulailah aku mengenal cerita-cerita tentang
kesaktian dari para Wali songo yang ada di tanah jawa ini
.
Sunan Gunung Jati dengan gunting jarinya, Sunan giri
dengan telunjuknya, Sunan Kali jogo dengan Sabdonya, Sunan Kudus dengan
do`anya, Sunan Ampel dengan ketajaman mata batinnya, Sunan Drajat dengan ilmu
silatnya, Syeh maulana malik Ibrahim dengan ilmu jalan di atas airnya, Sunan
Bonang dengan tongkatnya, dll.
Mulailah petualanganku di dalam mencari kesaktian
kumulai.
BERGURU ILMU FISIK
Kumulai perjalananku dengan niatan mencari
kesaktian, kehebatan, kedigjayaan.
Aku mengikuti ilmu beladiri yang berasal dari Jepang
di SMP-ku.
Ban (sabuk) putih mulai sebagai awal dalam belajar,
Wuih....sungguh bangganya, pakai pakaian beladiri
putih-putih,
Kulihat kakak-kakak tingkatku,
Sabuk kuning, sabuk hijau, sabuk coklat, sabuk
hitam, dan satu, dan dua, dan tiga, dan.....lain sebagainya...ha...ha...ha...
Latihan demi latihan kujalani,
Saat fight pertama kulihat,
Aku ketakutan melihat orang berkelahi,
Aku berpikir lagi,
"Wah kalau belum apa-apa aku terkena pukulan
atau tendangan,
Ya...bisa bengep semua nih".
Beberapa lama kemudian,
Dengan kecapaian dan kelelahan yang kurasa cukup,
aku keluar dari perguruan silat ini.
"Khok belum sakti ya......"
"Khok ndak kayak di cerita-cerita yang pernah
kubaca ??"
"Kapan aku bisa menjadi sangat sakti dengan
ilmu yang bermacam-macam dan aneh-aneh ???"
Perjalananku kulanjutkan,
Aku memasuki Perguruan silat lagi yang berlambang
Bunga Teratai
Agak lama aku di sini, karena ada kecocokan dengan
angan-anganku.
Ada tata geraknya, ada pernafasannya (tenaga dalem),
ada kerohaniannya.
Sikap satria dan pukulan pendeta,
Daun melayang,
Jurus meliwis,
Jurus minang, tari lilin.
Lorong maut saat ujian,
Bandringan, dll
Mulailah di sini kukenal ilmu yang aneh-aneh.....
Tapi...masih sekedar ceritanya, dan katanya......
Ada ilmu cecak yang bisa merayap di tembok,
Ada ilmu meringankan tubuh yang bisa berjalan di
atas air,
Ada ilmu Gwakang, Sinkang, Illwekang, dll.
Ada ilmu 72 macam senjata, termasuk senjata rahasia.
Ada jurus-jurus Naga, pendeta, dlsb.
Pak "D" sebagai guru besarnya, adalah
orang sakti. (katanya)
Katanya dulu,
Saat ada pibu (pertarungan para pendekar tionghoa)
di Batavia,
di antara ada beliau yang kemudian akhirnya diambil
murid oleh salah seorang guru Shaolin,
dan pada saat shaolin mengalami kehancuran akibat
fitnah pemerintahannya waktu itu,
Pak "D" pulang kembali ke tanah air dengan
membawa ilmu dan jurus yang banyak.
Legendanya dulu di kota "S", kalau beliau
sudah memutar toya,
Jangankan serangan musuh,
Siraman air dari PMK-pun tak akan bisa menembus
putaran toyanya.
Satu gerakan di silat ini, sangatlah berbahaya dan
merupakan larangan keras untuk di pakai sembarangan.
Seringlah dalam latihan, yang tangan patah, kaki
patah, tubuh tertusuk, dlsb (katanya..he..he..he..)
Atau apa yang dilakukan beliau,
Ketika tirakat 40 hari 40 malam di dalam air,
Bernafas hanya memakai jerami yang disambungkan ke
udara.
Setelah 40 hari selesai,
Beliau bisa berjalan di atas air.
Tanpa peluru, kancing bajupun dapat dilepaskan
secepat peluru dan dapat menembus tembok.
Sayangnya kemudian, karena sesuatu hal,
dengan kematian Guru Besar, pecahlah Perguruan ini
menjadi beberapa golongan.
Kesempatanku berguru pada orang yang sakti musnah.
Tidak ada lagi murid-murid beliau yang menguasai
ilmu dari Perguruan ini, meski hanya seperempat ilmu beliau.
Perguruan Silat ini kutinggalkan, aku meneruskan
perjalanan mencari kesaktian.
Tak kusadari, sebagaimana di cerita-cerita komik,
Beladiri terdidik untuk membalas dendam,
terlingkupi dengan permusuhan-permusuhan,
setiap saat mestilah waspada,
kalau tidak mau nyawa melayang.................
Aku mulai berpikir," Sholat tidak pernah,
pengetahuan agama tidak bertambah, membaca Alif, ba ta, saja tidak bisa",
Akankah hidupku bergelimang dengan hal-hal seperti
itu ???
Bukankah banyak orang bisa hidup tentram, damai,
tanpa adanya satu perkelahian-pun.????
Ke arah manakah sebenarnya yang kuinginkan,????
Tapi pertanyaan-pertanyaan itu segera kusingkirkan
untuk meneruskan perjalananku mencari kesaktian.
Demi menjadi orang hebat yang tak terkalahkan.
Berguru ILMU FISIK 2
Setelah menempuh perjalanan beberapa lama,
Aku terdampar di sebuah perguruan silat bergambar
burung Putih,
Perguruan silat dengan lambang burung terbang,
Pakaian putih ada warna merahnya sedikit dan celana
hitam.
Tata gerak tidak terlalu bervariasi,
hanya penekanan pernafasan yang bermacam-macam.
Dan kerohanian yang (katanya) hebat dan
menyenangkan.
Di sini kembali kudengar ilmu aneh-aneh.
Ada ilmu getaran untuk mengatur hujan atau tidak,
Ada ilmu pernafasan untuk mematahkan beton, besi,
balok es,dll.
Ada ilmu senjata, dll.
Latihan hari-demi hari kujalani,
samapi ujian tingkat awal kulalui,
untuk mematahkan balok es dan beton.
Belum ujian, aku omong-omongan dengan seorang
SATPAM.
Dan dengan gayanya si SATPAM minta beton balokan
untuk ujian,
Dengan gaya yang asal-asalan, beton dipukul dan.....
Hancur.......
Aku berpikir....
Buat apa aku belajar lama-lama di sini,
Kalau kenyataanya,
seorang satpam-pun bisa melakukannya,
Kutinggalkan Perguruan Silat ini.
Aku berjalan lagi mencari ilmu lain.
Pertemuan-ku dengan seorang tentara di sebuah rumah,
Menyebabkan aku berguru kepadanya.
Bukan lagi ilmu silat gerak, tata gerak atau jurus,
melainkan murni tenaga dalam.
Aku meyakini kebenarannya.
Bagaimana tidak, aku merasakannya sendiri,
Ketika si tentara menyediakan dirinya untuk kupukul,
Maka dengan jurus yang sudah pernah kuperoleh dari
beberapa perguruan silat,
Dan sekaligus dengan tenaga dalamnya,
Kuluncurkan pukulanku menuju arah titik lemah di
kepalanya.
Si tentara dengan tenang, hanya memperlihatkan
telapak tangannya ke depanku,
Tiba-tiba,
Seakan ada arus listrik masuk menyelusup, menyerang,
Berjalan cepat melalui kedua pukulanku,
Bergerak melalui kedua lengan, dan naik sampai ke
kepala,
dan baru berhenti di kepalaku setelah tiba-tiba
kepalaku terasa berat.
Aku bergulingan ke kiri dan kekanan,
sementara si tentara hanya sedikit menggerakkan
tangannya,
kekiri dan kekanan.
Aku memperdalam ilmu ini.
Termasuk ketika dilatih disebuah kedung rawa berair
yang ada ular besarnya..
Wuiih….
Coba kalau diberitahu sebelum berlatih,
Tentu aku akan memilih ndak ikut..sebab aku juga
termasuk takut ular…
Tapi pemberitahuan adanya ular besar itu baru
setelah latihan di situ selesai..
He..he..he..
Sampai satu ketika ada ujian di adu dengan 4 orang
di Pulau Madura,
Pulang dari sana, salah seorang dari murid si
tentara mengalami sakit.
Tanya sana-tanya sini, katanya,
katanya si murid itu terkena ilmu batin dari pulau
itu.
Pikiranku jalan lagi,
Buat apa aku belajar ilmu ini sekarang ???
kalau dengan ilmu batin saja kalah.
Berarti ilmu batin lebih tinggi tingkatannnya dari
pada ilmu yang kupelajari waktu itu.
si tentara kutinggalkan, aku berjalan lagi mencari
ilmu yang lebih tinggi.
Demi kesaktian, dan demi menjadi orang terhebat.
Sekedar menjalankan syariat agama,
kujaga selama bertahun-tahun sholat maghrib.
ya...sholat maghrib saja, tidak lebih..
bahkan kadang kurang.
BERGURU ILMU DALAM
Selama menjadi murid si tentara,
Aku mengenal satu sosok lain,
Orang dari desa,
Yang menurut ceritanya,
Dia pernah belajar ilmu asli Shaolin,
Sudah sampai dilatihan yang nggoreng pasir panas
dengan tangan,
Sudah sampai latihan yang melemparkan biji kacang
hijau dan mampu menembus tembok.
Aku belajar ke orang itu dan diberi pelajaran yoga,
Pernafasan "Bulan Bintang", katanya (bukan
PBB, Partai...he..he..he),
dan beberapa pernafasan-pernafasan jenis lain.
Orang ini juga tak kalah hebatnya,
Keris beracun diletakkan di lidahnya,
Atau dia minum sebanyak apapun, tak akan muntah atau
mual,
Sebab bersamaan dia minum, dari ujung jari tangannya
minuman tersebut mengalir keluar lagi..
Wah huebat tenan pokoknya………
Berbareng dengan itu, tak terasa sudah, aku memasuki
jenjang SMA,
Seorang temanku, berguru ke perguruan silat
"BS",
sebuah perguruan silat Islam,
yang mewajibkan berwudhu dan mendengarkan ceramah,
sebelum berlatih silat.
Seorang temanku yang lain belajar ke silat
"Td",
dan seorang lagi ke perguruan silat "SLB",
cerita punya cerita,
katanya punya katanya,
sampailah aku mendengarkan cerita mereka,
ketika seorang dari mereka berjalan menuju rumah
untuk pulang,
dikagetkan oleh seekor anjing yang menggonggong,
Tanpa pikir panjang,
dari kejauhan jarak 10 m,
Tangan digerakkan dan juruspun keluar,
si anjing menggelepar-gelepar......mati.
Urat lehernya putus.
Sungguh ilmu yang hebat.
Pikiranku tiba-tiba bertanya-tanya..........
Hebat ?????
Apakah itu bukannya sadis dan kejam.......???
Binatang yang hanya menggonggong mengagetkan sampai
di bunuh sedemikian kejam.
Untuk itukah aku belajar semua ini ?????
Menjadi orang kejam yang sewaktu- waktu tersinggung
ketika diganggu,
baikpun oleh binatang maupun oleh orang lain ??????
Hatiku bergidik ngeri.....
Setelah sekian lama mengarungi perguruan demi
perguruan,
untuk menjadi sakti dan menjadi yang terhebat,
ternyata,
keberanian sejati belum pernah kudapatkan.....
ketentraman hati belum pernah kualami,
kegelisahan disetiap saat.
Untuk inikah semua keajaiban-keajaiban ????
Untuk inikah semua kehebatan-kehebatan ???
Aku mulai berpikir beberapa kali lipat,
Mulailah perhatianku kularikan ke agama yang sejak
berumur lima tahun yang lalu baru kukenal namanya.
Aku mulai mencari guru untuk membaca alif, ba,ta`
Bagian terakhir di awal proses,
Aku berguru ke guru SD,
teman ibuku,
untuk belajar ngaji Alif, ba, ta,
dan mulai mengawali lagi untuk menambah ibadahku,
yang semula hanya sholat maghrib,
kutambah dengan isya`,
kemudian kutambah dengan dhuhur dan asar
Dan masih sering bolong yang subuh-nya.
Aku masih ingat waktu itu ketika aku berada di SMA,
Sebagian teman-temanku rajin belajar di sekolah,
Sebagian teman-temanku rajin aktif di OSIS,
Sebagian lagi aktif di Pecinta alam,
Sebagian lagi aktif di Musik, Band-band-an.
Sebagian lagi........
aktif pacaran dan bermesraan...(he..he..he..)
Satu ketika,
datanglah masanya,
ketika seseorang berkata kepadaku,
"Ndak apa-apa, sekarang menjadi PECINTA
ALAM"
"Kapan-kapan menjadi PECINTA PENCIPTA
ALAM"
Aku terbengong-bengong takjub mendengarnya,
Sungguh suatu ungkapan yang indah ditelingaku.
Kuulangi lagi di dalam hatiku berulang-ulang,
"...........................sekarang menjadi
PECINTA ALAM"
"Kapan-kapan menjadi PECINTA PENCIPTA
ALAM"
Sungguh ungkapan yang indah.
Aku tergelitik untuk berpikir.
Ya...
Aku tahu nama pencipta alam adalah Alloh.
Tapi siapakah sebenarnya Alloh itu,
nuruti katanya, sudah banyak kudapat
keterangan-keterangan,
tapi siapakah sebenarnya Tuhanku yang bernama Alloh
itu,
Perhatian kini kualihkan,
tujuan kugeser,
Pandangan kuubah,
Aku harus mendalami ajaran agamaku,
Bukan hanya katanya saja,
katanya bapak guru,
katanya guru ngaji,
katanya ulama,
katanya kyai,
semuanya masih katanya,.......
perjalanan kumulai lagi.
Selesai bagian pertama.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar