Senin, 04 Maret 2013

KALAMULLAH



Kalam terdalam (1)
.
Tahapan antara alam Naasut dan alam Malakut adalah Syariat
Tahapan antara alam Malakut dan Jabarut adalah Tarekat
Tahapan antara alam Jabarut dan alam Lahut adalah Hakekat
(Maksudnya : Alam Naasut = Alam Manusia, Alam Malakut = Alam Roh, Alam Jabarut = Alam Gaib, Alam Lahut = Alam Gaibul Gaib).
Allah tidak pernah mewujudkan Diri-Nya dalam sesuatu apapun sebagaimana perwujudanNya dalam Diri Manusia.
“Akulah Pencipta tempat, dan Aku tidak memiliki tempat”
“Aku Ciptakan Malaikat dari Cahaya Manusia, dan Aku Ciptakan Manusia dari cahaya-Ku.
“Aku Jadikan manusia sebagai kendaraan-Ku, dan Aku jadikan seluruh isi alam sebagai kendaraan bagi manusia.”Betapa indahnya Aku sebagai Pencari! dan Betapa indahnya manusia sebagai yang dicari!
Betapa indahnya manusia sebagai pengendara, dan betapa indahnya alam sebagai kendaraan baginya.
(Maksudnya : Allah swt, sebagai pencari sarana, memilih manusia(makhluk yang paling mulia) sebagai kendaraanNya. Betapa Agungnya Dia dan betapa terhormatnya manusia yang telah dipilihNya. Dan merupakan keagungan pula bagi Alam karena telah dijadikan oleh manusia sebagai kendaraan yang membawanya kepada tujuannya.)
“Manusia adalah Rahasia-Ku dan Aku adalah Rahasianya”
(Maksudnya : Jika manusia menyadari kedudukannya di sisi-Ku, maka ia akan berucap pada setiap hembusan nafasnya, “Milik siapakah kekuasaan pada hari ini ?”)
(Maksudnya lagi : Jika manusia mengetahui secara hakiki betapa tinggi kedudukannya dan betapa dekat ia dengan Allah swt, maka ia akan merasa bahwa suatu saat nanti, Allah swt, akan memberikan kekuasaanNya kepadanya. Karena itulah ia akan senantiasa menanti, kapan saat penyerahan itu tiba, dengan kalimat : “Milik siapakah kekuasaan pada hari ini ?”)
Tidaklah manusia makan sesuatu, atau minum sesuatu, dan tidaklah ia berdiri atau duduk, berbicara atau diam, tidak pula ia melakukan suatu perbuatan, menuju sesuatu atau menjauhi sesuatu, kecuali Aku Ada di situ, Bersemayam dalam dirinya dan Menggerakkannya.
Tubuh manusia, Jiwanya, Hatinya, Ruhnya, Pendengarannya, Penglihatannya, Tangannya, Kakinya, dan Lidahnya, semua itu Aku Persembahkan kepadanya oleh Diri-Ku, untuk Diri-Ku. Dia tak lain adalah Aku, dan Aku Bukanlah selain dia.”

Kalam terdalam (5)
Tak ada “pesta pora” dan kenikmatan di dalam surga setelah kemunculan-Ku di sana, dan tak ada kesendirian, kesengsaraan dan kebakaran di dalam neraka setelah sapaan-Ku kepada para penghuninya.
(Maksudnya : keinginan dan kenikmatan terbesar manusia di alam akhirat itu hanyalah perjumpaan dengan Allah swt. maka kenikmatan di dalam surga dan kesengsaraan di dalam neraka tidak akan
terasa jika dihadapkan pada kenikmatan perjumpaan dengan Allah swt, meski itu hanya dalam bentuk sapaan belaka)
Jangan peduli pada surga dan apa yang ada di sana, maka engkau akan melihat Aku tanpa perantara. Dan jangan peduli pada neraka serta apa yang ada di sana, maka engkau akan melihat Aku tanpa perantara.
Para penghuni surga disibukkan oleh surga, sebagian penghuni surga berlindung dari kenikmatan didalamnya, dan para penghuni neraka disibukkan oleh-Ku, sebagian penghuni neraka berlindung dari jilatan api.
(Maksudnya : Penghuni surga yang berlindung dari kenikmatan, mereka terlena sehingga lupa akan kenikmatan yang paling besar, yakni perjumpaan dengan Allah swt)
Sesungguhnya Aku memiliki hamba-hamba “Khusus” yang Derajat mereka tidak diketahui oleh siapapun dari penghuni dunia maupun penghuni akhirat, dari penghuni surga ataupun neraka, tidak juga malaikat malik ataupun ridwan, karena Aku tidak menjadikan mereka untuk surga maupun untuk neraka, tidak untuk pahala ataupun siksa, tidak untuk bidadari, istana maupun pelayan-pelayan mudanya. Maka beruntunglah orang yang mempercayai mereka…
Di antara tanda-tanda mereka di dunia adalah : 
Tubuh-tubuh mereka terbakar karena sedikitnya makan dan minum, 
Nafsu mereka telah hangus dari syahwat, 
Hati mereka telah hangus dari pikiran dan perasaan buruk, 
Ruh-ruh mereka juga telah hangus dari pandangan yang melalaikan. 
Mereka adalah pemilik ke-Abadi-an yang terbakar oleh Cahaya perjumpaan.

6 komentar:

  1. laa ilaha illallah,ya hayyu ya qayyum la ilaha illa anta...

    BalasHapus
  2. bissmillah.. saya mau tanya.. kita yg butuh Allah atau Allah yg butuh kita?? tolong jelaskan.. trims

    BalasHapus
    Balasan
    1. Allah tak butuh kamu...kamu mau ibadah atau tidak.. itu tidk akan mengurangi drajat allah taalah.. sayang nya kata2 blok diatas hanya bisa dipahami org yg tau hakekat..org awam bisa gilaa

      Hapus
    2. Allah tak butuh kamu...kamu mau ibadah atau tidak.. itu tidk akan mengurangi drajat allah taalah.. sayang nya kata2 blok diatas hanya bisa dipahami org yg tau hakekat..org awam bisa gilaa

      Hapus
  3. alhamdulillah, trimakash p !

    BalasHapus